Kisah : Siamang Tergoda

Maka tersebutlah kisah dahulu kala mengenai seekor siamang yang sangat berkuasa di wilayah hutannya. Ia dikatakan mampu mempengaruhi apa pun jua binatang yang tinggal di bawah wilayah kekuasaannya itu. Barang siapa yang mempunyai keberanian pun masih gentar menghadapinya. Sudah adat dan lumrah alam, maka barang siapa yang berkuasa, maka dia la dianggap pemimpin mengikut undang - undang rimba ciptaannya. Tertunduk jua la rakyat hutan belantara itu akan apa jua bentuk perintah yang terpacul dari mulut si Momo meskipun hati mereka sering meronta dan memberontak tanda protes kebencian.

Maka berlalu hari demi hari, bulan demi bulan, dan bertahun - tahun lamanya mereka dibawah kekuasaan Si Momo. Si Momo bukan sahaja suka memerintah, ia juga suka menyiksa suka makan harta sesiapa saja asal ia bertahkta di mata, nafsu di hati. Pada suatu hari, di waktu fajar menyingsing Si Momo merasa sedikit kelainan pada dirinya, selera liur yang sangat berubah dan terasa benar untuk ia memakan daging mestipun ia bertentang lumrah alamnya. Maka, di ajukan soalan pada si permaisuri tercinta. Terkejut dan bagai gugur jantung sang permaisuri akan kelakuan sang arjuna nya. Lalu dipersoalkan kenapa dan mengapa ianya berubah demikian.

Kata sang suaminya, dia bermimpi akan datang sejenis makhluk yang akan mustahil rupa bentuk nya di wilayah kekuasaan nya sedemikian rupa. Menurut makhluk itu, sebagai sang penguasa adalah remeh memakan segala isi alam yang hampir serupa dengan marhaen di bawah taklukkannya. Lalu si mahkluk tadi mencadangkan agar ia menikmati sesuatu yang tidak mampu untuk dirasai oleh marhaennya. Seketika memikirkan kehendak serakah nya, lalu di panggil seluruh isi alam wilayah taklukkannya dan menjelaskan akan hajatnya itu. Seluruh makhluk suruhannya tunduk akan kebimbangan dan kemustahilan untuk memenuhi cita -cita sang penguasa.

Inikah sang wira

Suasana hening tiba -tiba memecah kesunyian. Lalu seekor memerang, si bebe bingkas bangun dan menyatakan kesanggupan untuk berkhidmat. Sang penguasa merasa terhina, apakah mungkin si kecil ini yang bisa menolongnya sedangkan haiwan lain pun hanya mampu diam terpaku. Kata si bebe dia boleh menghidangkan kepada sang penguasa sejenis ikan yang bisa mengenyangkan seumur hidup sang penguasa tetapi haruslah persyarat kepada 3 perkara iaitu, dia mesti bebaskan kesemua tawanan yang menentangnya, kedua dia harus mendermakan seluruh harta rompakannya kepada rakyat jajahannya dan ketiga menunggu di atas pokok sehingga hidangan tersebut dipersiapkan.

Akibat desakan dan gelora nafsu yang memuncak, lalu dipersetujui segala syarat yang ditawarkan. Dengan segera ditunaikan segala permintaan, lalu ditinggalkan juga sang isteri nya di singgahsana kerna bimbang hidangan tidak mencukupi buat santapan bersama. Lalu, si Momo memanjat pohon beringin sambil membayangkan santapan istimewanya. Sementara anak kecil, si bebe tadi menyusuri anak sungai seolah - olah menjalankan perintah. Sementelaah sampai ke hilir, lalu dia menyusuri hutan dan mengkhabarkan berita wilayah mereka sudah bebas dari cengkaman si Momo. Maka dicadangkan akan satu pemilihan umum diadakan untuk menentukan sang pemimpin yang sah lagi adil . Tinggallah si Momo, sang penguasa yang zalim bersama harapan mengunung..

Si Momo masih menunggu

p/s 1. yang kecil tidak semstinya lemah, yang besar tidak selalunya gagah
2. yang memerintah tidak selalu bijak, yang diperintah tidak semestinya bodoh.